Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sempat "Landing", Pesawat Jatuh ke Laut

Kompas.com - 13/04/2013, 19:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 NG dengan nomor penerbangan JT-904 yang jatuh ke laut belum sempat menyentuh landas pacu. "Ketika hendak mendarat di Denpasar, tidak sempat sampai landasan sudah mengalami insiden," ujar Direktur Operasional PT Lion Air Edward Sirait dalam konferensi persnya di kantor Lion Air, Jakarta, Sabtu (13/4/2013) malam.

Ia menjelaskan, pesawat yang mengangkut 101 penumpang yang terdiri dari 95 penumpang dewasa, 5 anak, 1 bayi, dan 7 awak itu terbang dari Bandung pukul 12.30 WIB dan mendarat pukul 15.00 Wita.

Edward mengaku belum mendapat kronologi pasti dan penyebab kecelakaan itu. Pihaknya menyerahkan penyelidikan kecelakaan ini kepada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Departemen Perhubungan.

"Soal penyebab, kami tak berwenang menjawab itu. Yang saat ini kami fokuskan adalah bagaimana keadaan penumpang di sana," katanya.

Kini, evakuasi penumpang telah selesai dilakukan. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, ada penumpang yang dibawa ke dua rumah sakit, yakni RS Kasih Ibu dan RS Sanglah.

Edward mengaku, ia hanya mengetahui jumlah penumpang yang dirawat di RS Kasih Ibu, yakni 18 orang. Satu orang di antaranya dilaporkan terluka. Edward tak bisa memastikan kapan pihaknya akan mengumumkan penyebab kecelakaan itu. Sebab, hal tersebut adalah wewenang Dephub melalui KNKT, sementara PT Lion Air, kata Edward, hanya akan mendapat laporan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

    Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

    Whats New
    Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

    Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

    Work Smart
    Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

    Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

    Whats New
    BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    Whats New
    Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

    Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

    Whats New
    Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

    Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

    Whats New
    Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

    Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

    Whats New
    Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

    Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

    Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

    Whats New
    Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

    Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

    Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

    Whats New
    Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

    Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

    Whats New
    BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

    BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

    Whats New
    [POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

    [POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com